DistribusiFrekuensi Konsumsi tablet FE ibu hamil Trimester III di BPS Desi Andriani, S.Tr.Keb Bandar Lampung tahun 2016 Konsumsi Tablet FE Frekuensi Persentase (%) 19 55,9 Teratur 15 44,1 Total 34 100 Berdasarkan tabel 4 bahwa konsumsi tablet fe responden dengan kategori tidak teratur sebanyak 19 orang (55,9%), sedangkan dengan
Secaraumum, berikut adalah pembagian dosis vitamin A sesuai dengan kondisi yang ingin ditangani: Dosis pengobatan adalah 10.000–20.000 unit per hari selama 2 bulan. Dosis pencegahan adalah 10.000–50.000 unit per hari. Dewasa: 200.000 unit per hari selama 2 hari. Pemberian diulang kembali setelah 2 minggu.
LatarBelakang pada ibu post partum yang mengalami anemia jika tidak dilakukan mobilisasi dinimaka akan berdampak padakesehatan ibu seperti halnya akan terjad ipenumpukan lokhea
Hubunganantara Pengetahuan Ibu Hamil dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) di Kecamatan Tareran.Jurnal Kesehatan Masyarakat. Nomor 1 Volume 1. Universitas Sam Ratulangi. DeLoughery, M.D., & Thomas, G. (2014).Microcytic Anemia.The New England Journal Of Medicine.,371, 1324-1331. Dirjen Kesehatan Masyarakat. 2019.
Deskripsi TABLET TAMBAH DARAH NEO KF TAB 100S merupakan tablet salut selaput tambah darah yang mengandung zat besi dan asam folat. Efek dari kekurangan zat besi yaitu dapat menyebabkan gejala anemia seperti cepat lelah, sulit berkonsentrasi, insomnia dan sakit kepala. Asam folat berguna untuk mengurangi anemia megaloblastik selama kehamilan
Nilaibatas yang berlaku umum untuk anemia pada perempuan tidak hamil adalah konsentrasi hemoglobin kurang dari 12 g/dL (WHO 2001). Anemia didefinisikan sebagai Setelah dilakukan pemebrian tablet Fe diperoleh hasil seluruh ibu nifas dengan kadar Hb dengan tidak anemia (>11 gr%). PEMBAHASAN Masa post partum atau masa nifas
. p>One of the factors causing the high prevalence of anemia is the low compliance of pregnant women in consuming iron during pregnancy. The compliance of pregnant women in consuming iron during pregnancy cannot be separated from the level of knowledge that pregnant women have. This study aims to analyze the relationship between compliance with iron tablet consumption and the level of knowledge of pregnant women. This type of research is an analytical study with a survey method with a cross-sectional approach. The research was conducted on July 1-August 15, 2020, which was conducted at BPS Ernawati, Laren District, Lamongan Regency, with 21 respondents. The data collection technique used a questionnaire. Data analysis used fisher exact correlation test. Based on the results of the study, it showed that the majority had less knowledge about the importance of consuming iron tablets, namely as many as 10 respondents 47,6%. The majority of respondents did not comply with the consumption of iron tablets 57,1%. The majority of respondents with insufficient knowledge were not obedient, 38,1%, the majority of respondents with sufficient knowledge, were obedient as 19,1%, while the majority of respondents with high knowledge were obedient, 14,3%, and based on the statistical test results obtained p-value 0,033. This study concludes that there is a relationship between compliance with iron tablet consumption on the level of knowledge of pregnant women at BPS Diana Ernawati. 35 tahun Gravida Primipara Multipara Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi 14,3 57,1 28,6 61,9 38,1 0 14,3 57,2 28,5 Berdasarkan tabel 1 distribusi frekuensi usia ibu hamil mayoritas usia 20-35 tahun 57,1%, mayoritas primipara 69,1%, mayoritas pendidikan SMA 57,2% dan mayoritas bekerja sebagai IRT 42,8 %. Tabel 2. Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dalam Konsumsi Zat besi Berdasarkan tabel 2 distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil dalam konsumsi tablet zat besi mayoritas kurang 47,6%, sedangkan cukup 28,6%, dan tinggi 23,8%. Tabel 3. Distribusi Kepatuhan Konsumsi Tablet Zat Besi Berdasarkan tabel 3 distribusi frekuensi tingkat kepatuhan ibu hamil dalam konsumsi tablet zat besi mayoritas tidak patuh 57,2%, sedangkan patuh sebanyak 42,9%. 176 Jurnal Kesehatan, Volume 12, Nomor 2, Tahun 2021, hlm 173-179 Tabel 4. Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kepatuhan Dalam Konsumsi Tablet Zat Besi Berdasarkan tabel 4 distribusi frekuensi ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang 47,6%, mayoritas tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi 38,1%, patuh 9,5%, sedangkan ibu hamil yang memiliki pengetahuan cukup 28,6% mayoritas patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi sebanyak 4 orang 19,1%, tidak patuh 9,5%, dan ibu hamil yang memiliki pengetahuan tinggi 23,8% mayoritas patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi 14,3%, tidak patuh 9,5%. Hasil uji statistik menggunakan fisher exact diperoleh p-value sebesar 0,033 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet zat besi dengan tingkat pengetahuan ibu hamil. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian mayoritas ibu hamil memiliki pengetahuan yang kurang tentang manfaat mengkonsumsi zat besi selama kehamilan, mayoritas dengan kehamilan primigravida. Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Bangetayu Kota Semarang yaitu paritas dapat memberikan pengalaman seseorang sehingga menimbulkan proses kognitif pengambilan pengetahuan maupun persepsi kompetensi resapan kemampuan yang dapat berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil selama kehamilan Munawaroh, et al., 2019. Selain faktor tersebut adapun faktor lain yang memengaruhi pengetahun ibu hamil adalah faktor Pendidikan. Adapun Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat pengetahuan dibagi menjadi faktor internal pendidikan, umur dan pekerjaan dan faktor eksternal lingkungan dan sosial budaya Fajrin, 2018. Berdasarkan hasil penelitian ini mayoritas berpendidikan SMA bahkan beberapa ditemukan berpendidikan SMP. Pendidikan sesorang akan berdampak pada pengetahuan dan perilakunya. Pengetahuan yang kurang maka akan sulit dalam menerima perubahan perilaku ke arah yang lebih baik,. Semakin tinggi pendidikan ibu hamil maka pengetahuan tentang gizi akan lebih baik dari yang berpendidikan rendah. Pendidikan tinggi akan lebih memahami dan memilih makanan yang berkualitas untuk dikonsumsi sehari-hari termasuk pemilihan makanan yang bergizi dan seimbang yang banyak memiliki kandungan zat besinya Safitri, et al., 2019. Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, meliputi indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba pengetahuan dapat dikatakan sebagai domain sangat penting dalam terbentuknya tindakan yang dilakukan seseorang Mardhiah & Marlina, 2019. Meskipun secara terotis pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan maupun dari pengalaman diri sendiri atau orang lain, media massa dan lingkungan sekitarnya. Pengetahuan yang diperoleh dari penginderaan terhadap informasi kesehatan selama kehamilan akan berdampak terhadap perilakunya, sehingga lebih menjaga kesehatan selama kehamilan Pengetahuan ibu hamil dapat diperoleh dari pengalaman langsung ataupun pengalaman orang lain Amareta, 2017. Pengetahuan ibu hamil yang kurang tentang manfaat pentingnya mengkonsumsi zat besi menyebabkan zat besi tidak dikonsumsi secara optimal Marjan & Fatmawati, 2020 sehingga dapat mengakibatkan ibu hamil mengalami anemia. Anemia defisiensi zat besi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat sehubungan dengan prevalensinya yang tinggi. Anemia dalam kehamilan sering disebut dengan istilah “potential danger to mother and child” yang artinya merupakan masalah potensial yang dapat membahayakan ibu maupun bayi. Dampak dari anemia pada kehamilan dapat mengakibatkan beberapa hal seperti abortus, persalinan yang terjadi prematur. tumbuh kembang janin yang terhambat dalam rahim, mudah mengalami infeksi, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini KPD, sedangkan pada saat persalinan dapat mengakibatkan gangguan his maupun kala satu memanjang, dan pada masa nifas dapat terjadi subinvolusi uteri, terjadinya perdarahan pospartum, infeksi puerperium, serta pengeluaran Fajrin, Kepatuhan Konsumsi Tablet Zat Besi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil 177 ASI berkurang. Adapun beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya anemia kehamilan seperti umur, paritas, tingkat pendidikan, status ekonomi dan kepatuhan konsumsi tablet zat besi Permana, et al., 2019. Kepatuhan merupakan faktor yang sering menjadi penyebab terjadinya anemia dalam kehamilan. Kepatuhan adalah perilaku individu misalnya minum obat, mematuhi diet, atau melakukan perubahan gaya hidup sesuai anjuran terapi dan kesehatan Permana, et al., 2019. Kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet zat besi adalah ketaatan ibu hamil melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet zat besi terhadap ketentuan yang diberikan. Kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi diukur dari ketepatan jumlah tablet zat besi yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet zat besi, frekuensi konsumsi tablet zat besi perhari. Zat besi yang dibutuhkan yaitu 90 tablet selama kehamilan namun ibu hamil seringkali tidak mematuhi aturan dan bahkan mengabaikan terhadap instruksi yang diberikan Marlina, 2019. Suplementasi besi atau pemberian tablet zat besi merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan besinya dilengkapi asam folat yang dapat mencegah anemia. Ketidakpatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi dapat memiliki peluang yang lebih besar untuk terkena anemia Mardhiah & Marlina, 2019. Ketidakpatuhan disebabkan tidak teratur dalam minum besi, lupa mengonsumsi tablet besi, menolak mengonsumsi tablet besi karena tablet susah ditelan, dan kurangnya dukungan dari keluarga terdekat yakni suami, untuk mendorong ibu hamil untuk mengonsumsi tablet besi. Adanya pengawasan suami dalam mengkonsumsi tablet zat besi dapat mengurangi terjadinya lupa, sebab lupa merupakan faktor penting yang menurunkan kepatuhan minum tablet besi Utomo dkk, 2016. Hasil uji statistik didapatkan hasil nilai p-value= 0,033 ABSTRACT Background One of the nutritional problems that frequently occur in pregnant women is anemia, which is the biggest problem of micronutrient and the most difficult to overcome in the world. Anemia occurs at all stages of the life cycle, more commonly attacked pregnant women and children. The cause of anemia is iron deficiency which is needed to the formation of a hemoglobin Hb. Deficiency of iron in the body is due to lack of consumption of food sources of iron and the non-compliance of pregnant women in consuming iron tablets. Supplementation of iron tablets and improvement of nutrient intake especially good source of iron is one of anemia prevention that has been done. Objectives To determine the relationship between nutrient intake and the level of compliance in consuming iron tablets with incidence of anemia in pregnant women at work area of Puskesmas I Kembaran Banyumas. Methods This was an observational study survey with a cross sectional design with 50 subjects of the third trimester pregnant women. The research used both quantitative and qualitative approaches. Results The percentage of anemia in pregnant women in this study was The results of the multivariable analysis showed that only compliance-related iron tablets consumption significantly had relationship p= RP= 95% CI with the incidence of anemia in pregnant women. The high cost of animal food sources, the limitation of animal food sources diversity, and the dislike animal food sources consumption caused pregnant women choosing plant-based foods that where cheap and easily obtainable. Conclusions This study proved that the intake of nutrients, especially iron and compliance of pregnant women in consuming iron tablets was still be the cause of anemia in pregnant women. Therefore, it needs to reduce and prevent maternal anemia by increasing the diversity of the consumption of iron food sources, awareness of pregnant women to consume iron tablets, and the role of husband in encouraging pregnant women to consume iron tablets. KEYWORDS anemia, compliance in consuming iron tablets, nutrient intake ABSTRAK Latar belakang Salah satu masalah gizi yang banyak terjadi pada ibu hamil adalah anemia gizi, yang merupakan masalah gizi mikro terbesar dan tersulit diatasi di seluruh dunia. Hasil Riskesdas tahun 2010 menunjukkan 80,7% wanita usia subur WUS yang hamil mendapat/membeli tablet besi, namun sebagian besar diketahui tidak patuh mengonsumsinya. Kekurangan besi dalam tubuh disebabkan kurangnya konsumsi makanan sumber zat besi dan ketidakpatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet besi. Suplementasi tablet besi dan perbaikan asupan zat gizi terutama sumber zat besi merupakan upaya penanggulangananemia yang banyak dilakukan. Tujuan Mengetahui hubungan asupan zat gizi dan tingkat kepatuhan mengonsumsi tablet besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas I Kembaran Kabupaten Banyumas. Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasional survey dengan rancangan cross sectional dengan subjek penelitian 50 ibu hamil trimester III. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil Persentase anemia pada ibu hamil sebesar 56,0%. Hasil analisis multivariat hanya kepatuhan mengonsumsi tablet besi yang berhubungan bermakna p=0,001, RP=3,7; 95% CI2,06-6,82 dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Harga sumber makanan hewani yang mahal, keanekaragaman sumber makanan hewani yang terbatas, dan ketidaksukaan mengonsumsi sumber makanan hewani menyebabkan ibu hamil memilih sumber makanan nabati yang murah dan mudah didapat. Kesimpulan Asupan zat gizi terutama zat besi dan kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet besi masih menjadi penyebab anemia pada ibu hamil. Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya penanggulangan dan pencegahan anemia ibu hamil dengan cara peningkatan keanekaragaman konsumsi bahan makanan sumber zat besi, kesadaran ibu hamil untuk mengonsumsi tablet besi, dan peran serta suami dalam mendorong ibu hamil mengonsumsi tablet besi. KATA KUNCI anemia, kepatuhan minum tablet besi, asupan zat giziBerdasarkan data World Health Organization WHO 2005, kejadian anemiapada ibu hamil setiap tahunnya tahunnya mencapai lebih dari orang. Laporan dari Dunia menyebutkan bahwa frekuensi anemia dalam kehamilan cukup tinggi, terutama di Negara-negara berkembang berkisar 10-22%. Menurut data dari Dinas Kesehatan Nanggroe Aceh Darussalam, jumlah ibu hamil di wilayah Kota Lhokseumawe sebesar jiwa, sedangkan ibu hamil yang anemia sebesar 154 jiwa 3,62 %. Dari hasil penelitian dari beberapa puskesmas di wilayah Kota Lhokseumawe, bahwa Puskesmas Muara Dua yang masih banyak ibu hamil yang mengalami Anemia. Berdasarkan data Puskesmas Muara dua Kota Lhokseumawe jumlah ibu hamil jiwa dan ibu hamil yang mengalami anemia sebesar 57 orang 3,19%. Penelitian ini bertujuan Untuk mendapat gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe. Jenis penelitian ini adalah penelitian metode survei Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study , populasi dalam penelitian ini ibu hamil yang berada dalam Wilayah kerja Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe, yaitu berjumlah 72 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berada diwilayah Puskesmas Muara Dua, dan pernah mendapatkan tablet besi. Teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan menggunakan kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji Chi-square Test dengan kemaknaan 95 %. Hasil Penelitian menunjukkan frekuensi usia dengan kepatuhan berada pada kategori reproduksi sehat 72,2%, frekuensi pekerjaan dengan kepatuhan berada pada kategori tidak bekerja 65,3%, frekuensi pengetahuan dengan kepatuhan berada pada kategori cukup 75%. Ini menunjukkan ada hubungan antara usia, pekerjaan, dan pengetahuan. Kesimpulan hasil uji statistik Chi-square diketahui nilai tersebut lebih kecil dari alpha p ≤ 0,05, maka Ha diterima. Kata Kunci Ibu Hamil, Kepatuhan, Zat Besi. Latar Belakang Tablet zat besi Fe sebagai suplemen yang diberikan pada ibu hamil menurut aturan harus dikonsumsi setiap hari, namun karena berbagai alasan misalnya pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil yang kurang baik, efek samping tablet yang ditimbulkan tablet tersebut dapat menyebabkan seseorang untuk kurang mematuhi konsumsi tablet zat besi Fe secara benar sehingga tujuan dari pemberian tablet tersebut tidak tercapai. Tujuan Mengetahui Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Ferossus Di Wilayah Kerja Puskesmas Lawanga Kabupaten Poso. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 46 ibu hamil dengan menggunakan tehknik total Sampling . Data dianalisa dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian Menunjukkan bahwa 56,5 % responden memiliki pengetahuan baik, tentang tablet zat bezi Fe, Sebesar 60,9% responden patuh mengkonsumsi tablet zat besi Fe. Ada hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Fe nilai p = 0,000 p 5,991, sehingga H0 ditolak H1 diterima. Simpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan kejadian resiko Pengetahuan, Tanda bahaya kehamilan, Resiko tinggi
Aturan pakai ferrous sulfate Suplemen harus diminum sesuai dengan anjuran dokter atau petunjuk pada label. Jangan minum suplemen dengan dosis lebih sedikit atau lebih banyak dari yang disarankan. Ferro sulfat paling baik diminum saat perut kosong, minimal satu jam sebelum makan atau dua jam sesudah makan. Bila takut sakit perut, Anda bisa mengonsumsi obat bersama makanan. Perlu diketahui, suplemen ini dapat bekerja lebih efektif bila terus diminum pada waktu yang sama setiap hari. Bila Anda melewatkan satu dosis, segera minum obat ketika Anda ingat. Namun, jika ini terjadi saat waktu minum obat sudah mendekati dosis selanjutnya, lewati dosis yang sudah terlewat. Minumlah dosis obat selanjutnya seperti biasa. Jangan menggandakan dosis obat dalam keadaan apa pun. Simpanlah obat di tempat yang kering pada suhu ruangan. Jauhkan dari paparan cahaya langsung dan tempat yang gelap. Jangan menyimpan obat di ruangan yang lembap dan jangan membekukannya. Efek samping ferro sulfat Ferrous sulfate dapat menimbulkan beberapa gangguan pencernaan, seperti sakit perut, mual dan muntah, sembelit, diare, serta feses berwarna hitam. Bila Anda mengalami ruam, sesak napas, gatal-gatal, atau mata bengkak, bisa jadi Anda mengalami reaksi alergi. Segera cari pertolongan medis untuk mendapatkan penanganan secepatnya. Peringatan dan perhatian saat pakai ferrous sulfate Sebelum minum suplemen ferrous sulfate, beri tahu dokter bila Anda memiliki alergi terhadap obat, suplemen besi, atau bahan lain yang terkandung dalam suplemen ini. Beri tahu juga mengenai kondisi medis lainnya yang Anda miliki, seperti gangguan hati, lambung, dan usus. Bagi Anda yang memiliki anemia hemolitik anemia akibat proses perombakan sel darah merah yang terlalu cepat, hemochromatosis, atau sakit lambung, penggunaan suplemen ini mungkin kurang dianjurkan. Suplemen dapat menimbulkan risiko sariawan dan perubahan warna gigi. Untuk mencegah hal ini, tablet tidak boleh dihisap, dikunyah, atau disimpan di dalam mulut. Suplemen harus ditelan utuh dengan bantuan air putih. Tablet kunyah mungkin mengandung pemanis buatan aspartam. Jika Anda memiliki fenilketonuria PKU atau kondisi lain yang mengharuskan Anda untuk membatasi asupan aspartam atau fenilalanin, silakan konsultasikan dengan dokter atau apoteker mengenai penggunaan suplemen ini secara aman. Suplemen dalam bentuk cair kemungkinan mengandung gula dan/atau alkohol. Anda dianjurkan untuk membaca dengan seksama mengenai penggunaannya jika memiliki diabetes, ketergantungan terhadap alkohol, atau penyakit hati. Hati-hati saat memberikan obat ini untuk anak-anak dan lansia. Kedua golongan ini biasanya lebih sensitif terhadap efek samping. Jika Anda memiliki pertanyaan atau hal yang belum dimengerti terkait penggunaan produk ini, tanyakan kepada dokter atau apoteker. Apakah ferro sulfat aman untuk ibu hamil dan menyusui? Penggunaan obat apa pun sebenarnya harus dihindari selama trimester pertama. Bila benar-benar dibutuhkan, pasien harus memastikan bahwa anemia memang terjadi karena kekurangan zat besi. Konsumsi suplemen ini dapat menyebabkan ambeien atau sembelit saat hamil. Jika Anda mengalaminya, segera beri tahu dokter untuk mendapatkan penanganan. Pada ibu menyusui, konsumsi ferrous sulfate terbilang cukup aman. Memang, ada kemungkinan obat dapat mengalir ke dalam ASI, tetapi biasanya hanya dalam jumlah yang sedikit dan tidak akan memabahayakan bayi. Kendati demikian, selalu pastikan Anda telah berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu guna memastikan keamanannya. Interaksi ferrous sulfate dan obat lain Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Berikut merupakan obat-obatan dan suplemen yang dapat berinteraksi dengan sulfas ferosus. Antasida untuk mengatasi penyakit lambung. Suplemen mineral lain yang juga mengandung kalsium. Obat-obatan antibakteri. Bifosfonat, obat untuk mengatasi masalah tulang. Cholestyramine, obat untuk mengatasi kolesterol tinggi dalam darah. Masih ada beberapa interaksi obat lainnya yang belum disebutkan. Bila Anda khawatir akan interaksi obat tertentu, jangan ragu untuk bertanya pada dokter atau apoteker.
tablet fe untuk ibu nifas