Dengan pemberian imunisasi sesuai rekomendasi, diharapkan anak-anak Indonesia terlindungi dari penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan im unisasi. Ikatan Dokter Anak Indonesia melalui Satuan Tugas Imunisasi mengeluarkan rekomendasi Imunisasi IDAI tahun 2017 untuk menggantikan jadwal imunisasi sebelumnya. Jadwal imunisasi 2017 ini bertujuan menyeragamkan jadwal imunisasi rekomendasi IDAI
Berdasarkan acuan jadwal imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin tifoid sebaiknya diberikan pada anak di atas usia dua tahun, selanjutnya perlu diulang setiap tiga tahun. Perlu diingat, vaksin ini memang digunakan untuk mencegah infeksi penyakit, namun kinerja vaksin tidak selalu 100 persen efektif.
Jadwal imunisasi untuk pencegahan difteri ini biasanya dilakukan secara bertahap, yaitu pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 15 sampai 18 bulan, dan 4 sampai 6 tahun. Ada beberapa efek samping dari vaksinasi ini. Anak-anak mungkin akan merasakan demam ringan, rewel, kantuk, hingga kebas di lokasi suntikan. Tanyakan dokter Anda tentang cara
Jadwal imunisasi 2017 ini bertujuan menyeragamkan jadwal imunisasi rekomendasi IDAI dengan jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan RI khususnya untuk imunisasi rutin. Jadwal imunisasi 2017 juga dibuat berdasarkan ketersediaan kombinasi vaksin DTP dengan hepatitis B seperti DTPw-HB-Hib, DTPa-HB-Hib-IPV, dan dalam situasi keterbatasan atau
Namun, perlu diperhatikan bahwa imunisasi yang direkomendasikan oleh Kementerian kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) berbeda. "Yang direkomendasikan Kementerian kesehatan merupakan vaksin esensial, itu yang kalau dijalankan saja sudah cukup sekali melindungi anak dari banyak penyakit berbahaya," ujar Hartono Gunardi, Ketua
Kata IDAI soal Pertimbangan Perubahan Jadwal Imunisasi BCG Foto: Freepik Pada jadwal imunisasi 2017, BCG akan optimal jika diberikan di usia dua bulan. Sedangkan di jadwal imunisasi yang baru, BCG sebaiknya diberikan setelah lahir atau sesegera mungkin sebelum bayi berumur satu bulan.
.
jadwal imunisasi idai 2017